Pengertian 5 Penyebab Teratas untuk Mati dalam Tidur

Dalam mitologi Yunani kuno, Tidur dianggap sebagai saudara kembar Kematian. Selama berabad-abad kematian dan tidur sepertinya selalu berjalan seiring.

Kematian seperti pajak tidak dapat dihindari. Bahkan, malaikat maut diketahui merayap ke korban tak terduga seperti pencuri di malam hari. Mengingat rata-rata orang tidur sepertiga dari seluruh hidup mereka, meninggal dalam tidur lebih umum daripada yang Anda kira.

Sekarat Dalam Tidur

Meninggal saat tidur tampaknya merupakan cara yang paling damai dan tanpa rasa sakit untuk mati. Tetapi apakah itu benar-benar terjadi? Tapi apa yang salah saat kita mati dalam tidur kita; bagaimana hal itu bisa terjadi?

Artikel: Menerima Hadiah dari Orang Mati?

Ternyata, frasa “meninggal dengan tenang dalam tidurnya” mungkin tidak seakurat yang kita pikirkan. Masih ada beberapa hal menarik (namun agak menakutkan) yang terjadi saat otak sadar kita mati dan tubuh kita memulai fase tidur. Dan terkadang, hasilnya bisa sangat menakutkan.

Saat Malaikat Maut Mengetuk Di Malam Hari

Jadi kapan tidur menjadi berbahaya? Nah dalam beberapa kasus ada garis tipis antara meninggal dalam semalam (terutama saat sehat) dan meninggal pada tahap akhir kehidupan seseorang (sakit parah). Tampaknya ada lebih banyak stigma dengan orang muda yang meninggal saat tidur dibandingkan dengan orang tua.

Meskipun kematian dapat menjadi topik yang menyusahkan untuk didiskusikan bagi sebagian orang, dalam artikel ini kami akan menunjukkan kepada Anda alasan utama mengapa kematian terjadi dalam tidur kita, dan jika itu dapat dihindari. Berikut adalah 5 cara teratas bagaimana Anda meninggal saat tidur dan tingkat rasa sakit yang dialami.

#1. Henti Jantung

Kematian yang berhubungan dengan jantung adalah salah satu faktor penyebab utama saat seseorang meninggal dalam tidurnya. Henti jantung adalah hilangnya aliran darah secara tiba-tiba akibat kegagalan jantung untuk memompa secara efektif. Henti jantung terjadi ketika sistem kelistrikan jantung yang sakit tidak berfungsi. Kondisi medis yang mendasari termasuk serangan jantung mendadak, stroke, aritmia (detak jantung tidak normal), dan gagal jantung kongestif.

Tingkat nyeri akibat Henti Jantung adalah 3 dari 10. Kecuali jika Anda bangun, pria melaporkan nyeri dada sementara wanita umumnya melaporkan sesak napas. Anda mungkin terlalu pusing atau tidak koheren untuk bangun dan meminta bantuan. Subjek kemudian jatuh pingsan lalu meninggal dunia.

#2. Henti pernapasan

Paru-paru dan jantung saling melengkapi. Ketika salah satu sistem gagal, yang lain akan mengikuti. Henti napas sebenarnya disebabkan oleh apnea (henti napas) atau disfungsi pernapasan yang cukup parah sehingga tidak dapat menopang tubuh. Penurunan bertahap terjadi sebelum berhenti bernapas sementara. Obstruksi saluran napas atas dapat terjadi pada bayi < 3 bulan, yang biasanya bernapas melalui hidung sehingga mungkin mengalami obstruksi jalan napas atas sekunder akibat penyumbatan hidung.

Tingkat nyeri akibat henti napas adalah 2 dari 10. Prosesnya tidak “menyakitkan” setidaknya pada awalnya, namun peningkatan asam karbonat dalam darah Anda menyebabkan Anda merasa mual, meski saat tidur mungkin tidak terasa.  Kegagalan pernapasan juga dapat terjadi karena penyakit degeneratif kronis, seperti:

• Bronkitis Kronis
• Emfisema
• Covid 19
• Bronkiektasis
• Fibrosis paru
• Kistik fibrosis
• Kanker paru-paru
• Status asmatikus
• Emboli paru

#3. Trauma, Penyalahgunaan Narkoba, Racun

Dalam banyak kasus, kematian cenderung lebih merupakan faktor eksternal, baik yang berhubungan dengan lingkungan atau sumber luar lainnya. Pembunuhan, bencana alam, dan keracunan karbon monoksida akibat ventilasi yang salah berkontribusi pada kematian saat Anda tidur.

Selain itu, pengobatan yang digunakan untuk mengobati insomnia dan nyeri dapat meningkatkan risiko kematian saat Anda tidur. Kemungkinan besar terjadi ketika obat ini dikonsumsi secara berlebihan sehingga menyebabkan overdosis atau digunakan dengan alkohol.

#4. Sindrom Kematian Mendadak

Sindrom kematian mendadak (SDS) atau penyakit mimpi adalah daftar sindrom jantung yang menyebabkan henti jantung mendadak dan kemungkinan kematian. Beberapa terkait dengan masalah struktural di dalam jantung, sementara yang lain mungkin disebabkan oleh ketidakteraturan dalam saluran listrik.

Sindrom kematian aritmia mendadak jarang terjadi di sebagian besar wilayah di dunia. Tingkat menyakitkan: Tidak diketahui. Di Filipina SDS dikaitkan dengan makhluk mitologis yang disebut batibat atau makhluk tua mirip nenek yang duduk di wajah atau dada korban sehingga mereka tidak bisa bernapas. Di zaman modern ini dikenal sebagai kelumpuhan tidur.

Artikel: Kelumpuhan Tidur atau Hantu di Kamar Anda?

#5. Apnea Tidur Obstruktif

Obstructive Sleep Apnea (OSA) terjadi ketika otot-otot yang menopang jaringan lunak di tenggorokan, misalnya lidah dan langit-langit lunak, mengendur untuk sementara. Penyebabnya ditemukan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan yang dikaitkan dengan obesitas.

Kapan terjadi di malam hari? Nah saat otot-otot ini mengendur, jalan napas menjadi sempit atau tertutup, dan pernapasan terhenti sejenak. Apnea tidur obstruktif adalah gangguan tidur yang berpotensi serius.

Jenis Macam Arti “5 Penyebab Teratas untuk Mati dalam Tidur” dalam Kamus Terjemahan Indonesia, Bahasa Inggris, Jawa, Sunda, dan Malaysia

Selain membahas tentang 5 Penyebab Teratas untuk Mati dalam Tidur, untuk lebih memperkaya analisis, analisa, dan pengetahuan kita, di sini Kami juga akan memberikan penguraian dengan beberapa jenis macam arti katanya dalam kamus terjemahan bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, Sunda, dan Malaysia.

Agar kita dapat lebih mudah memahaminya, di postingan blog ini Kami akan menerangkannya dalam bentuk tabulasi atau tabel terjemahan bahasa Indonesia, Inggirs, Jawa, Sunda, dan Malaysia sebagai berikut.

Penutup

Itulah pengertian tentang 5 Penyebab Teratas untuk Mati dalam Tidur yang dapat Kami bagikan di postingan blog ini. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan kita dalam menyikapi mimpi untuk keputusan yang lebih bijak ke depannya. Terima kasih.